Ambisi yang berlebihan
Salah satu penyebab utama dari kecanduan kerja adalah ambisi yang berlebihan. Banyak orang yang melihat sukses itu sebagai keberhasilan untuk memiliki materi, seperti uang, jabatan, status, dll. Untuk memperoleh hal-hal tersebut mereka terus menerus menimbun diri mereka dengan pekerjaan mereka. Satu-satunya hal yang mereka pedulikan adalah sukses dan hal ini mereka mau melakukan apa saja. Orang-orang yang terjebak dalam pola ini menjadi super perfeksionis sehingga suatu kesalahan sekecil apapun dapat mengundang prilaku negatif, seperti berteriak, bersikap kasar, menjadi panic, dsb.
Pelarian
Selain obsesi berlebihan, pelarian juga dapat menyebabkan kecanduan kerja. Seseorang yang menjadikan pekerjaannya sebagai pelarian atau penghindaran dari kegagalan di dalam kehidupan pribadinya dapat terjebak dalam kecanduan kerja. Di dalam karier/pekerjaannya ia mencari pujian dan penghargaan dengan terus menerus bekerja. Hal ini menyebabkan ia tidak dapat memberikan perhatian pada hal-hal yang lain, contohnya keluarga, dan untuk menggantikan kekurangan ini ia kembali menenggelamkan diri dalam pekerjaannya, sehingga dengan demikian siklus ini menjadi seperti lingkaran setan yang tak pernah berhenti.
Dampak kecanduan kerja
Apapun penyebab kecanduan kerja, ujung-ujungnya adalah sama. Semakin banyak waktu yang digunakan untuk bekerja, semakin kurang yang waktu yang diberikan untuk istri, anak-anak, orangtua, teman-teman, family, atau hal lainnya. Akibatnya seseorang bisa kehilangan hal-hal yang sebenarnya penting baginya. Ia menjadi terasing dan kemudian menghadapi masalah-masalah yang bersumber dari padanya. Kecanduan kerja dapat juga menyebabkan gangguan fisik dan kejiwaan, misalnya darah tinggi, mudah marah, jantung berdebar-debar, merasa stres terus-menerus, letih, dsb. Jika kecanduan kerja tidak segera mendapat perhatian khusus maka ia berpotensi membawa penyakit yang kronis.
Pemulihan
Apabila Anda mengalami kecanduan kerja, segeralah mengambil tindakan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali dan mengakui bahwa Anda telah kecanduan kerja. Hal ini penting untuk dapat sampai pada pemulihan. Apabila Anda masih menyangkal sementara Anda sudah menjadi seorang pecandu kerja, maka sulit untuk bisa bebas dari padanya.
Hal yang kedua yang perlu Anda lakukan adalah meminta campur tangan Tuhan dalam masalah ini. Hal ini sangat penting untuk dapat menerima pemulihan. Penting untuk diingat bahwa usaha Anda sendiri takkan bisa mengeluarkan Anda dari perilaku kecanduan. Anda membutuhkan kuasa Allah untuk melepaskan Anda. Oleh karena itu, mintalah pertolongan Tuhan supaya Anda dapat terbebas dari perilaku kecanduan kerja yang sedang Anda alami.
Hal ketiga adalah memahami perilaku Anda. Bertanyalah pada diri Anda sendiri obsesi apa yang mempengaruhi pikiran Anda, hal apa yang Anda coba hindari, atau apa yang coba Anda buktikan. Sejauh mana perilaku kecanduan Anda selama ini telah mempengaruhi kehidupan Anda. Ketika proses pemulihan itu dimulai di dalam diri Anda, Anda juga perlu memastikan bahwa pemulihan itu juga terjadi di dalam diri orang lain dan hubungan yang telah terpengaruh oleh perilaku Anda.
Bawalah semua itu di dalam doa kepada Tuhan, serahkanlah kepadaNya semua kegagalan dan kesalahan Anda. Lihatlah juga dimana kebaikan-kebaikan Tuhan dinyatakan di dalam hidup Anda. Mohonkanlah pengampunan atas segala hal yang telah menjadi tak terkendali dan untuk perilaku Anda yang telah membuat orang lain menderita.
Ingatlah ketika pekerjaan menjadi yang paling utama di dalam hidup Anda, melebihi segala hal yang lainnya, Anda telah menjadikannya sebagai tuhan dalam hidup Anda. Sekarang Anda tidak ingin hal itu berlangsung terus, karena hal itu merusak kehidupan Anda. Tuhan adalah satu-satunya Allah yang dari padaNya kita memperoleh hidup.
Ketika pikiran Anda hendak menawan Anda dengan segala pekerjaan yang bisa Anda temukan di sana, ingatlah bahwa pekerjaan bukanlah yang memerintah Anda, melainkan Anda yang menentukan prioritas dalam hidup Anda. Ketika Allah mendapat prioritas di dalam hidup kita, segala sesuatunya akan jatuh pada tempatnya.
Ingatlah juga bahwa bukan semata-mata alasan kultis Allah menetapkan satu hari sebagai hari peristirahatan (Sabat), melainkan karena Allah menciptakan kita seturut dengan gambarNya, dan dengan demikian sama seperti Allah menguduskan satu hari untuk beristirahat, demikian juga kita diajar untuk memiliki waktu beristirahat dari pekerjaan kita dan melewatkan waktu berbakti kepadaNya. Hendaklah hari itu mewarnai setiap aktifitas kita, demikian juga setiap hari diwarnai bakti kita kepadaNya.
Buatlah rencana kerja dengan memperhatikan jadwal kerja. Upayakanlah adanya keseimbangan antara:
doa – rekreasi – pekerjaanHal yang tidak kalah pentingnya adalah temuilah seseorang yang Anda percayai untuk dapat membantu menjalani proses pemulihan Anda. Seorang yang tidak akan menghakimi Anda, melainkan dengan sukacita mendukung dan mendoakan Anda. Jalanilah setiap hari dengan penuh ungkapan syukur. Hiduplah dekat dengan Tuhan, carilah wajahNya setiap hari. Mohonkanlah kekuatanNya senantiasa dan jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Tunjukkanlah belas kasihan kepada orang lain yang sedang menghadapi masalah yang sama, dan bantulah mereka memperoleh apa yang telah Anda temukan di dalam Yesus Kristus Tuhan.
keluarga – teman-teman – pekerjaan
makan – olah raga – istirahat
Informasi tentang kecanduan kerja diadaptasi dari:
http://lifestyle.iloveindia.com/lounge/workaholism-2186.html
Jikalau Anda mempunyai pertanyaan atau tanggapan mengenai artikel ini, silahkan mengirimkan email ke konselinganonim@yahoo.com
No comments:
Post a Comment