Pemulihan dari Kecanduan Pornografi


Pornografi dapat diartikan sebagai penggambaran secara eksplisit dalam bentuk Video/DVD/VCD/foto/desktop screen/poster/gambar/buku/komik/majalah/tulisan cerita/media lainnya on/off-line, elektronik/non-elektronik, yang dibuat untuk menunjukkan secara eksplisit suatu perilaku seksual dengan tujuan untuk membangkitkan gairah seksual.

Penelitian telah membuktikan bahwa efek pornografi sama seperti kokain yang dapat menyebabkan kecanduan yang serius dan pergeseran pada emosi dan perilaku sosial. Mary Anne Layden, Co-Director Program Psikopatologi dan Trauma Seksual di Pusat Terapi Kognitif Universitas Pennsylvania, AS, menyatakan bahwa pornografi adalah masalah mental yang paling memprihatinkan di dunia saat ini. Dalam hubungan dengan pandangannya tentang pornografi ia memaparkan bahwa 40% dari pecandu seks kehilangan pasangannya, 58% menderita kerugian finansial yang parah, dan 27% sampai 40% kehilangan pekerjaan atau profesi mereka.

Banyak orang masih menganggap bahwa pornografi adalah hal yang biasa yang tidak mempunyai konsekuensi apa-apa dalam hidup pribadi atau dalam hubungan dengan orang lain. Namun banyak orang telah belajar dari pengalaman mereka mendapati bahwa pemikiran itu keliru dan harus dibayar dengan menanggung kerugian yang begitu besar. Pornografi mempengaruhi mental, emosi dan rohani secara negatif; mengasilkan citra diri yang rapuh dan menyulut masalah-masalah kejiwaan yang abnormal serta memicu perilaku kriminal seperti pemerkosaan.

Pada kenyataannya, mengetahui bahwa pornografi mengakibatkan hal-hal negatif tidak semerta-merta dapat membuat seseorang yang telah terbiasa melihat pornografi dapat menghentikan kebiasaan itu. Bahkan orang-orang yang telah kehilangan pekerjaan, mengalami perceraian, terjebak dalam tindakan kriminal, dsb. oleh karena pornografi masih harus bergumul untuk dapat membebaskan diri dari belenggu ini. Hal ini menunjukkan bagaimana kuatnya candu pornografi dapat mengikat seseorang.

Ada anggapan bahwa kebiasaan melihat pornografi akan berhenti ketika seseorang menikah. Sayangnya kenyataannya tidaklah demikian. Orang yang telah kecanduan pornografi akan terus melihat pornografi sekalipun telah masuk dalam pernikahan. Hubungan seks yang kudus dan diciptakan Allah untuk mencapai tingkat pengenalan jiwa yang paling intim antara suami-istri terancam dikotori oleh fantasi seksual yang muncul dari hasil menyaksikan pornografi.

Hal yang tidak kalah memprihatinkan adalah ketika hubungan seks yang normal tidak lagi memberikan efek yang kita harapan, kita mulai mencari hal-hal yang tidak normal, dan seiring dengan waktu konsep seksualitas kita pun bergeser dan kita menjadi rentan terpengaruh berbagai perilaku seksual yang menyimpang dari menyetujuinya sampai dengan melakukannya. Waspadailah hal ini.

Jikalau Anda berkerinduan untuk lepas dari ikatan pornografi, langkah penting yang perlu Anda lakukan pertama kali adalah: akuilah bahwa Anda sedang menghadapi masalah melihat pornografi. Hal ini penting untuk dapat sampai pada pemulihan. Apabila Anda masih menyangkal sementara Anda sudah tidak bisa melepaskan diri darinya, maka sulit untuk bisa masuk dalam proses pemulihan.

Anda barangkali telah berulang-ulang membuat janji pada diri sendiri dan kepada Tuhan bahwa Anda tidak akan melihat pornografi lagi, namun akhirnya jatuh lagi. Anda tidak sendiri, banyak orang yang mengalaminya, dan banyak diantara mereka sudah tiba pada hidup yang dipulihkan oleh Allah. Hal ini menunjukkan kepada Anda bahwa Anda tidak dapat melakukannya sendiri. Anda memerlukan pertolongan Tuhan.

Jikalau Anda tahu tentang cerita "Anak yang Hilang," maka Anda bisa mengingat bahwa Tuhan mengasihi Anda. Kita semua telah meninggalkan Allah untuk hidup yang menghancurkan diri kita sendiri dan mendukakan hatiNya, namun ketika kita kembali padaNya, Ia datang berlari dan memeluk kita, tak peduli betapa kotor dan hina kita adanya. Demikianlah kerinduan Allah bagi kita semua. Ia merancangkan hidup yang penuh arti bagi kita. Di sinilah kita memahami kasih karunia Allah, bahwa Kristus mati bagi kita ketika kita masih berdosa (Roma 5:8).

Mintalah Allah menempati tempat yang paling utama di dalam hidup Anda. Dengan demikian Anda tak perlu menggunakan pornografi untuk mengisi tempat yang kosong dalam hidup Anda. Dan dengan damai sejahtera dari Tuhan, mulailah melakukan langkah-langkah pembaruan dalam hidup Anda:

Temuilah seorang yang Anda percaya, seorang konselor atau pelayan Tuhan; seorang teman yang tidak akan menghakimi Anda, melainkan dengan sukacita mendukung, mendoakan, mendengarkan kegagalan dan keberhasilan Anda, dan menolong Anda dalam proses pemulihan ini. Langkah ini sangat penting dan menentukan. Anda perlu bantuan orang lain untuk menjalani proses ini. Salah satu halangan yang perlu kita atasi adalah pemikiran bahwa kita bisa mengatasi masalah kita sendiri. Berbagi dengan seorang yang kita percaya membuka gerbang anugerah Allah untuk kita terima dan mengajarkan kita bagaimana membagikan itu kepada orang lain.

Hancurkan/musnahkan semua material pornografi yang Anda miliki.

Pelajarilah saat-saat di mana Anda merasa terdorong untuk melihat pornografi, apakah ketika Anda merasa bosan, marah, sedih, kecewa, kesepian, dll. atau ketika Anda ingin santai, rekreasi, dll. dan belajarlah untuk melakukan sesuatu yang lain sebagai ganti melihat pornografi. Sesuatu yang merupakan kesenangan atau hobi yang dapat memberikan kepuasan kepada Anda.

Sadarilah bahwa otak Anda telah merekam pola prilaku dalam melihat pornografi, membutuhkan waktu untuk dapat menetralisirnya. Milikilah kerendahan hati, kesabaran, dan ketekunan dalam proses pemulihan ini, sambil percaya akan kasih karuna Allah dalam hidup Anda, yang tidak Anda dapatkan karena kebaikan atau usaha Anda sendiri, melainkan sebuah pemberian.

Belajarlah tentang diri Anda sendiri, dan bertumbuhlah dalam iman. Serahkanlah kehidupan Anda kepada Allah. Ia tahu kelemahan dan kekuatan Anda.

Bergabunglah dengan kelompok Kristen/Umum yang dapat membantu Anda menjalani proses pemulihan Anda. Jika tidak ada kelompok seperti itu di lingkungan Anda, barangkali Anda bisa memulainya. Undanglah mereka yang menghadapi masalah yang sama untuk bertemu secara teratur, berbagi pengalaman dan saling mendukung satu dengan yang lain. (Bagaimana membentuk Kelompok Tumbuh Bersama?)

3 comments:

Creative Soul said...

terima kasih, sangat membantu saya dlm upaya memulihkan diri.

Anonymous said...

hai..gue rasa Tuhan tuh sayang banget ama gue, berkali-kali gue ngelakuin dosa yg sama selalu aja ada cara Dia untuk buat gue berbalik.. munafik banget kalau gue bilang gue diberkati banget karena udah nemuin blog ini tanpa sengaja (hanya lewat mesin google)disaat gue sedang terpuruk banget. Skarang di kamar gue udah pukul 4 pagi sejak tadi gue belum bisa tidur karena beberapa jam yg lalu gue baruu aja nikmatin hal yg sebenarnya udah sejak 2 tahun lalu gue pengeen banget tuk berhenti. Gue benci dengan diri gue,, berkali-kali gue minta ampun dosa tetap aja gue gak bisa lepas. Gue merasa muna', busuk banget dihadapan adek-adek youth yg gue bimbing selama ini....mereka gak pernah tahu keburukan gue yg kecanduan ama pornografi diam-diam.... makasih karena blog lu udah buat gue lega tuk sekedar ngeluarin unek-unek gue pagi ini..

Unknown said...

Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

Material di blog ini dapat digunakan dan dibagikan tanpa izin dari blog author sepanjang penggunaannya adalah untuk pelayanan dan tidak mengenakan pungutan biaya apapun.

Popular Posts

Doa Ketentraman Jiwa

Ya Tuhan, karuniakanlah kepadaku
ketentraman jiwa untuk menerima
hal-hal yang tidak dapat aku ubah;
keberanian untuk mengubah
hal-hal yang dapat aku ubah;
dan hikmat untuk membedakan keduanya.
Hidup sehari demi sehari.
Menikmati satu waktu di setiap saat.
Melihat sengsara sebagai jalan pada kedamaian;
sama seperti Dia,
menerima dunia yang berdosa ini
dengan apa adanya, dan percaya
bahwa Ia akan membuat
segala sesuatunya indah
jika aku berserah pada kehendakNya;
supaya aku dapat sedikit berbahagia

dalam hidup ini
dan berlimpah bahagia
ketika aku bersamaNya selama-lamanya.
Amin.