Bekerja merupakan tugas yang sudah diberikan kepada manusia sejak zaman penciptaan. Adam dan Hawa bekerja dengan memelihara segala sesuatu yang ada di Taman Firdaus karena dari situlah mereka mendapatkan pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Sedangkan di zaman ini, kita bekerja untuk mendapatkan uang dan bahkan kedudukan yang mungkin akan membantu kita dalam mencukupi kebutuhan hidup. Tak jarang pula kita mendapatkan kepuasan tersendiri bila kita mampu menyelesaikan pekerjaan yang dirasa sulit atau cukup berat.
Pada masa yang penuh persaingan ini, ada banyak tuntutan yang mau tidak mau harus dipenuhi demi tercapainya target yang diharapkan. Hal ini sering kali menyebabkan seseorang harus bekerja keras melebihi batas waktu yang biasa diterapkan. Bila hal ini terus-menerus dikerjakan, ada kemungkinan orang tersebut menjadi seorang "workaholic" -- orang yang kecanduan bekerja atau gila kerja.
baca seterusnya
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,-- itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8-9)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Material di blog ini dapat digunakan dan dibagikan tanpa izin dari blog author sepanjang penggunaannya adalah untuk pelayanan dan tidak mengenakan pungutan biaya apapun.
Popular Posts
Doa Ketentraman Jiwa
Ya Tuhan, karuniakanlah kepadaku
ketentraman jiwa untuk menerima
hal-hal yang tidak dapat aku ubah;
keberanian untuk mengubah
hal-hal yang dapat aku ubah;
dan hikmat untuk membedakan keduanya.
Hidup sehari demi sehari.
Menikmati satu waktu di setiap saat.
Melihat sengsara sebagai jalan pada kedamaian;
sama seperti Dia,
menerima dunia yang berdosa ini
dengan apa adanya, dan percaya
bahwa Ia akan membuat
segala sesuatunya indah
jika aku berserah pada kehendakNya;
supaya aku dapat sedikit berbahagia
dalam hidup ini
dan berlimpah bahagia
ketika aku bersamaNya selama-lamanya.
Amin.
ketentraman jiwa untuk menerima
hal-hal yang tidak dapat aku ubah;
keberanian untuk mengubah
hal-hal yang dapat aku ubah;
dan hikmat untuk membedakan keduanya.
Hidup sehari demi sehari.
Menikmati satu waktu di setiap saat.
Melihat sengsara sebagai jalan pada kedamaian;
sama seperti Dia,
menerima dunia yang berdosa ini
dengan apa adanya, dan percaya
bahwa Ia akan membuat
segala sesuatunya indah
jika aku berserah pada kehendakNya;
supaya aku dapat sedikit berbahagia
dalam hidup ini
dan berlimpah bahagia
ketika aku bersamaNya selama-lamanya.
Amin.
No comments:
Post a Comment